Follow Us :              

Peserta Jelajah Trans Jawa Sebut Infrastruktur Desa di Jateng Sudah Bagus

  08 March 2019  |   14:30:00  |   dibaca : 562 
Kategori :
Bagikan :


Peserta Jelajah Trans Jawa Sebut Infrastruktur Desa di Jateng Sudah Bagus

08 March 2019 | 14:30:00 | dibaca : 562
Kategori :
Bagikan :

Foto : Adi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Adi (Humas Jateng)

SEMARANG – Usai menempuh jarak kurang lebih 900 km dari Surabaya pada 4 Maret lalu, puluhan pesepeda peserta Jelajah Trans Jawa akhirnya tiba di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (7/3/2019) malam. Selanjutnya, pada Jumat siang (8/3/2019) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemui mereka dan bergabung bersepeda keliling di sekitaran Senayan City.

Kepada Ganjar Pranowo, para pesepeda bercerita bila sepanjang 900 km para peserta telah mampir ke beberapa desa. Di antaranya Desa Jiwan, Madiun, Desa Lerep, Kabupaten Semarang, Desa Karangayu, Kendal serta Desa Krimun, Indramayu. Di desa-desa tersebut peserta melihat kemajuan infrastruktur serta pengelolaan dana desa.

Sebagian besar pesepeda berpendapat bila rute jalan dan infrastuktur yang dilalui, khususnya untuk rute Jateng hingga Jakarta kondisinya sudah bagus. Seperti diungkapkan oleh seorang peserta, Agnes Nora, 36, seorang manajer di sebuah klinik kecantikan di Kota Semarang.

“Saya ikut (bersepeda) dari Surabaya sampai semalam tiba di Jakarta. Paling berkesan ketika melewati kota-kota dan kabupaten-kabupaten di Jawa Tengah  sampai ke Jakarta. Kondisi sampai pelosok desa pun semakin bagus, baik itu jalannya maupun perkembangan desanya,” kata Agnes, yang sempat terjatuh saat berada di Madiun.

Pendapat senada juga dirasakan Benny Setiawan, 30, Petani asal Demak, Jateng yang sempat sujud syukur dan menangis ketika sepeda yang dikayuhnya tiba di kawasan Monas, Jakarta. "Alhamdulillah mas, baru kali ini saya bersepeda hampir 1000 km. Diterjang hujan seperti itu, tapi sampai juga. Memang ada titik yang jalannya bergelombang, misalnya di Madiun. Tetapi secara keseluruhan kondisi jalannya sudah mulus," ujarnya.

Pesepeda lainnya, Mustafa atau akrab dipanggil Demus, 70, menyatakan terima kasih atas banyaknya kemajuan dan pembangunan di berbagai daerah di wilayah Jawa. “Saya mengikuti event ini dari Surabaya sampai Jakarta. Sepanjang rute yang saya lewati, kemajuannya sangat pesat. Kondisinya jauh berbeda jauh dibandingkan tahun 2010 di mana saat itu saya juga mulai suka bersepeda. Pak Ganjar, tolong sampaikan ke Pak Presiden Jokowi bahwa kami berterima kasih kepada pemerintah atas pembangunan yang pesat hingga ke pelosok desa,” katanya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo yang sempat mengajak para peserta makan siang di Kawasan Senayan City, Jakarta, menyatakan siap menyampaikan saran dan kritik dari para pesepeda kepada Presiden Joko Widodo.

“Kalau memang menemukan masih ada jalan yang rusak dan desa yang tertinggal sepanjang rute yang teman-teman lewati, silakan saja berikan kritik kepada Pak Presiden Jokowi atau dilewatkan saya kemudian akan saya teruskan ke Pak Presiden Jokowi,” kata Ganjar di hadapan para pesepeda.

Ganjar juga menyampaikan apresiasinya kepada para peserta Jelajah Trans Jawa itu. “Sambil bersepeda, mereka berhenti di desa-desa dan berinteraksi dengan masyarakat. Mereka bahkan menyempatkan waktu untuk belajar di desa-desa yang pengelolaan BUMDes-nya (Badan Usaha Milik Desa) berhasil. Itu sangat menarik,” ucapnya.

 

Baca juga : Melintas di Jateng, Ganjar Antarkan 75 Goweser Trans Jawa


Bagikan :

SEMARANG – Usai menempuh jarak kurang lebih 900 km dari Surabaya pada 4 Maret lalu, puluhan pesepeda peserta Jelajah Trans Jawa akhirnya tiba di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (7/3/2019) malam. Selanjutnya, pada Jumat siang (8/3/2019) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemui mereka dan bergabung bersepeda keliling di sekitaran Senayan City.

Kepada Ganjar Pranowo, para pesepeda bercerita bila sepanjang 900 km para peserta telah mampir ke beberapa desa. Di antaranya Desa Jiwan, Madiun, Desa Lerep, Kabupaten Semarang, Desa Karangayu, Kendal serta Desa Krimun, Indramayu. Di desa-desa tersebut peserta melihat kemajuan infrastruktur serta pengelolaan dana desa.

Sebagian besar pesepeda berpendapat bila rute jalan dan infrastuktur yang dilalui, khususnya untuk rute Jateng hingga Jakarta kondisinya sudah bagus. Seperti diungkapkan oleh seorang peserta, Agnes Nora, 36, seorang manajer di sebuah klinik kecantikan di Kota Semarang.

“Saya ikut (bersepeda) dari Surabaya sampai semalam tiba di Jakarta. Paling berkesan ketika melewati kota-kota dan kabupaten-kabupaten di Jawa Tengah  sampai ke Jakarta. Kondisi sampai pelosok desa pun semakin bagus, baik itu jalannya maupun perkembangan desanya,” kata Agnes, yang sempat terjatuh saat berada di Madiun.

Pendapat senada juga dirasakan Benny Setiawan, 30, Petani asal Demak, Jateng yang sempat sujud syukur dan menangis ketika sepeda yang dikayuhnya tiba di kawasan Monas, Jakarta. "Alhamdulillah mas, baru kali ini saya bersepeda hampir 1000 km. Diterjang hujan seperti itu, tapi sampai juga. Memang ada titik yang jalannya bergelombang, misalnya di Madiun. Tetapi secara keseluruhan kondisi jalannya sudah mulus," ujarnya.

Pesepeda lainnya, Mustafa atau akrab dipanggil Demus, 70, menyatakan terima kasih atas banyaknya kemajuan dan pembangunan di berbagai daerah di wilayah Jawa. “Saya mengikuti event ini dari Surabaya sampai Jakarta. Sepanjang rute yang saya lewati, kemajuannya sangat pesat. Kondisinya jauh berbeda jauh dibandingkan tahun 2010 di mana saat itu saya juga mulai suka bersepeda. Pak Ganjar, tolong sampaikan ke Pak Presiden Jokowi bahwa kami berterima kasih kepada pemerintah atas pembangunan yang pesat hingga ke pelosok desa,” katanya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo yang sempat mengajak para peserta makan siang di Kawasan Senayan City, Jakarta, menyatakan siap menyampaikan saran dan kritik dari para pesepeda kepada Presiden Joko Widodo.

“Kalau memang menemukan masih ada jalan yang rusak dan desa yang tertinggal sepanjang rute yang teman-teman lewati, silakan saja berikan kritik kepada Pak Presiden Jokowi atau dilewatkan saya kemudian akan saya teruskan ke Pak Presiden Jokowi,” kata Ganjar di hadapan para pesepeda.

Ganjar juga menyampaikan apresiasinya kepada para peserta Jelajah Trans Jawa itu. “Sambil bersepeda, mereka berhenti di desa-desa dan berinteraksi dengan masyarakat. Mereka bahkan menyempatkan waktu untuk belajar di desa-desa yang pengelolaan BUMDes-nya (Badan Usaha Milik Desa) berhasil. Itu sangat menarik,” ucapnya.

 

Baca juga : Melintas di Jateng, Ganjar Antarkan 75 Goweser Trans Jawa


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu