Foto : Istimewa (Humas Jateng)
Foto : Istimewa (Humas Jateng)
SEMARANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil rekapitulasi perolehan suara pada pemilu tahun 2019 di Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) pukul 01.46 WIB dini hari. Hasil rekapitulasi KPU menunjukkan bahwa pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menjadi pemenang pemilu presiden 2019 dengan perolehan suara 85.607.362 atau 55,5 persen, sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh 68.650.239 atau 44,5 persen.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah KPU yang telah mengumumkan hasil perolehan suara pada pilpres 2019. Menurutnya, langkah itu sangat tepat untuk menghindari terjadinya konflik di masyarakat.
"Saya kira, akan ada perubahan yang signifikan karena KPU memajukan pengumuman. Dengan posisi 55,5 persen dibanding 44,5 persen, maka sebenarnya sudah jelas posisi suara yang ada," kata Ganjar ditemui usai dialog interaktif Mas Ganjar Menyapa di Puri Gedeh Semarang, Selasa (21/5/2019).
Ganjar mengatakan, dengan diketahuinya hasil pemilihan umum lebih awal tersebut, maka tidak ada alasan lagi bagi masyarakat menggelar aksi pada 22 Mei pada Rabu besok.
"Buat apa aksi, kan sudah ketahuan hasilnya. Dugaan saya, orang akan berpikir ulang untuk melakukan cerita-cerita yang menyeramkan bagi masyarakat," terangnya.
Sebenarnya, lanjut dia, yang ditunggu saat ini adalah statemen para elite politik terhadap hasil rekapitulasi KPU tersebut. Meski begitu, pihak keamanan lanjut dia tetap akan berjaga-jaga mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
"Syukur-syukur siang ini para elite saling berstatemen yang menenangkan dan menenteramkan semuanya. Sehingga tidak perlu lagi ada gerakan yang lain yang dapat meretakkan persatuan," tegasnya.
Disinggung terkait kondisi Jateng, Ganjar menegaskan bahwa sampai saat ini situasi masyarakat Jateng masih kondusif. "Jateng sampai tadi malam tidak ada yang ramai-ramai. Tidak ada pengerahan masa ke Jakarta, Semarang ndak ada, Solo ada 6 orang. Memang kita tidak bisa menghalangi, namun saya kira masyarakat di Jateng sudah sadar," terangnya.
Di Jateng, lanjut Ganjar, juga tidak ada keramaian dan keributan berarti. Di berbagai daerah, situasi dan kondisi semuanya aman.
"Mungkin ini karena berkah puasa, jadi banyak yang bisa menahan diri, dan itu menyenangkan buat kita," tukasnya.
Sekadar diketahui, hasil pemilu 2019 telah diketahui usai KPU mengumumkan hasil rekapitulasi suara dari 34 Provinsi pada Selasa (21/5/2019) dini hari. Padahal sebelumnya, sesuai jadwal hasil pemilu baru akan diumumkan pada 22 Mei besok. Dan muncul isu, akan ada gerakan penolakan atas pengumuman hasil pemilu oleh salah satu kelompok pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Baca juga : Jelang 22 Mei, Ganjar Ajak Masyarakat Tenang
SEMARANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil rekapitulasi perolehan suara pada pemilu tahun 2019 di Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) pukul 01.46 WIB dini hari. Hasil rekapitulasi KPU menunjukkan bahwa pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menjadi pemenang pemilu presiden 2019 dengan perolehan suara 85.607.362 atau 55,5 persen, sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh 68.650.239 atau 44,5 persen.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah KPU yang telah mengumumkan hasil perolehan suara pada pilpres 2019. Menurutnya, langkah itu sangat tepat untuk menghindari terjadinya konflik di masyarakat.
"Saya kira, akan ada perubahan yang signifikan karena KPU memajukan pengumuman. Dengan posisi 55,5 persen dibanding 44,5 persen, maka sebenarnya sudah jelas posisi suara yang ada," kata Ganjar ditemui usai dialog interaktif Mas Ganjar Menyapa di Puri Gedeh Semarang, Selasa (21/5/2019).
Ganjar mengatakan, dengan diketahuinya hasil pemilihan umum lebih awal tersebut, maka tidak ada alasan lagi bagi masyarakat menggelar aksi pada 22 Mei pada Rabu besok.
"Buat apa aksi, kan sudah ketahuan hasilnya. Dugaan saya, orang akan berpikir ulang untuk melakukan cerita-cerita yang menyeramkan bagi masyarakat," terangnya.
Sebenarnya, lanjut dia, yang ditunggu saat ini adalah statemen para elite politik terhadap hasil rekapitulasi KPU tersebut. Meski begitu, pihak keamanan lanjut dia tetap akan berjaga-jaga mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
"Syukur-syukur siang ini para elite saling berstatemen yang menenangkan dan menenteramkan semuanya. Sehingga tidak perlu lagi ada gerakan yang lain yang dapat meretakkan persatuan," tegasnya.
Disinggung terkait kondisi Jateng, Ganjar menegaskan bahwa sampai saat ini situasi masyarakat Jateng masih kondusif. "Jateng sampai tadi malam tidak ada yang ramai-ramai. Tidak ada pengerahan masa ke Jakarta, Semarang ndak ada, Solo ada 6 orang. Memang kita tidak bisa menghalangi, namun saya kira masyarakat di Jateng sudah sadar," terangnya.
Di Jateng, lanjut Ganjar, juga tidak ada keramaian dan keributan berarti. Di berbagai daerah, situasi dan kondisi semuanya aman.
"Mungkin ini karena berkah puasa, jadi banyak yang bisa menahan diri, dan itu menyenangkan buat kita," tukasnya.
Sekadar diketahui, hasil pemilu 2019 telah diketahui usai KPU mengumumkan hasil rekapitulasi suara dari 34 Provinsi pada Selasa (21/5/2019) dini hari. Padahal sebelumnya, sesuai jadwal hasil pemilu baru akan diumumkan pada 22 Mei besok. Dan muncul isu, akan ada gerakan penolakan atas pengumuman hasil pemilu oleh salah satu kelompok pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Baca juga : Jelang 22 Mei, Ganjar Ajak Masyarakat Tenang
Berita Terbaru