Follow Us :              

Ibu Mertua Sekda Berpulang, Ganjar: Almarhumah Seneng Tetulung lan Sregep Ngaji

  21 May 2019  |   14:30:00  |   dibaca : 2153 
Kategori :
Bagikan :


Ibu Mertua Sekda Berpulang, Ganjar: Almarhumah Seneng Tetulung lan Sregep Ngaji

21 May 2019 | 14:30:00 | dibaca : 2153
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SRAGEN - Innalillahi wa inna ilaihi roojiun. Allahummaghfirlaha warhamha, wa'afiha wa'fuanha...

Kabar duka menyelimuti seluruh karyawan di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Selasa (21/5/2019) dini hari sekitar pukul 02.25WIB. Ibu mertua Sekda Jateng Sri Puryono, Hj Siti Suryati binti Wirodiharjo menghembuskan nafas terakhir setelah dua minggu dirawat di RS Dr Kariadi Semarang.

Setelah dimandikan di RS Kariadi, jenazah dibawa ambulans untuk disemayamkan di Jalan Sumbing No 1 Sragen. Pada pukul 13.00WIB, jenazah kemudian dikebumikan di makam keluarga di Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen.

Sri Puryono didampingi istri, dua putri dan menantunya, menyalami para pentakziah yang datang memberikan penghormatan terakhir. Secara bergantian, para pentakziah mensalatkan jenazah almarhumah dan dipimpin ulama setempat.

Turut hadir bertakziah, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama istri, mantan Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko, mantan Gubernur Jateng Ali Mufiz, Ketua MUI Jateng KH Ahmad Daroji, Wakil Ketua Pembina Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng KH Musman Tholib, Pangdam IV/Diponegoro Mayjend Muhammad Effendi, mantan Pangdam IV/Diponegoro Mayjend Purnawirawan Sunindyo, para bupati, wali kota, kepala dinas, maupun kepala BUMD dan BUMN.

Ratusan karangan bunga juga berjajar di sepanjang Jalan Sumbing hingga Jalan Sukowati yang ada di depan Rumah Dinas Bupati Sragen maupun makam keluarga di Desa Gawan, Kecamatan Tanon.

"Kami atas nama keluarga memohon maaf atas kesalahan Ibu saya dan kami mohon doanya mudah-mudahan almarhumah Ibu saya husnul khatimah. Saya bisa mengambil hikmahnya, bahwa meninggal itu tidak bisa membawa apa-apa, kecuali amal perbuatan," kata Sri Puryono.

Sementara itu, Ganjar Pranowo saat menyampaikan sambutan meminta para pentakziah untuk bersaksi jika selama hidupnya, almarhumah merupakan orang baik.

"Almarhumah tiyang sae nggih? Almarhumah tiyang sae nggih? Almarhumah tiyang sae nggih? Almarhumah seneng tetulung, seneng ngaji. Semoga husnul khotimah," kata Ganjar disambut jawaban sae dan mengamininya.

Atas nama pribadi maupun Pemprov Jateng, Ganjar juga menyampaikan, meninggalnya almarhumah menjadi duka mendalam. Karena, selama hidupnya, almarhumah dikenal sebagai aktivis organisasi, bahkan juga menjabat sebagai Ketua RT10 Kampung Sragen Manggis.

Almarhumah Hj Sri Suryati meninggalkan suami tercinta H Suyatno, anak tunggalnya Rini Budi Astuti yang juga istri Sri Puryono, dua cucu, Indrastuti Puryanti Dewi dan Nurul Febriani serta dua cicit, Nindi dan Mika.

 

Baca juga : Hari Lanjut Usia Nasional, Sekda: Lansia Mesti Tetap Semangat


Bagikan :

SRAGEN - Innalillahi wa inna ilaihi roojiun. Allahummaghfirlaha warhamha, wa'afiha wa'fuanha...

Kabar duka menyelimuti seluruh karyawan di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Selasa (21/5/2019) dini hari sekitar pukul 02.25WIB. Ibu mertua Sekda Jateng Sri Puryono, Hj Siti Suryati binti Wirodiharjo menghembuskan nafas terakhir setelah dua minggu dirawat di RS Dr Kariadi Semarang.

Setelah dimandikan di RS Kariadi, jenazah dibawa ambulans untuk disemayamkan di Jalan Sumbing No 1 Sragen. Pada pukul 13.00WIB, jenazah kemudian dikebumikan di makam keluarga di Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen.

Sri Puryono didampingi istri, dua putri dan menantunya, menyalami para pentakziah yang datang memberikan penghormatan terakhir. Secara bergantian, para pentakziah mensalatkan jenazah almarhumah dan dipimpin ulama setempat.

Turut hadir bertakziah, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama istri, mantan Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko, mantan Gubernur Jateng Ali Mufiz, Ketua MUI Jateng KH Ahmad Daroji, Wakil Ketua Pembina Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng KH Musman Tholib, Pangdam IV/Diponegoro Mayjend Muhammad Effendi, mantan Pangdam IV/Diponegoro Mayjend Purnawirawan Sunindyo, para bupati, wali kota, kepala dinas, maupun kepala BUMD dan BUMN.

Ratusan karangan bunga juga berjajar di sepanjang Jalan Sumbing hingga Jalan Sukowati yang ada di depan Rumah Dinas Bupati Sragen maupun makam keluarga di Desa Gawan, Kecamatan Tanon.

"Kami atas nama keluarga memohon maaf atas kesalahan Ibu saya dan kami mohon doanya mudah-mudahan almarhumah Ibu saya husnul khatimah. Saya bisa mengambil hikmahnya, bahwa meninggal itu tidak bisa membawa apa-apa, kecuali amal perbuatan," kata Sri Puryono.

Sementara itu, Ganjar Pranowo saat menyampaikan sambutan meminta para pentakziah untuk bersaksi jika selama hidupnya, almarhumah merupakan orang baik.

"Almarhumah tiyang sae nggih? Almarhumah tiyang sae nggih? Almarhumah tiyang sae nggih? Almarhumah seneng tetulung, seneng ngaji. Semoga husnul khotimah," kata Ganjar disambut jawaban sae dan mengamininya.

Atas nama pribadi maupun Pemprov Jateng, Ganjar juga menyampaikan, meninggalnya almarhumah menjadi duka mendalam. Karena, selama hidupnya, almarhumah dikenal sebagai aktivis organisasi, bahkan juga menjabat sebagai Ketua RT10 Kampung Sragen Manggis.

Almarhumah Hj Sri Suryati meninggalkan suami tercinta H Suyatno, anak tunggalnya Rini Budi Astuti yang juga istri Sri Puryono, dua cucu, Indrastuti Puryanti Dewi dan Nurul Febriani serta dua cicit, Nindi dan Mika.

 

Baca juga : Hari Lanjut Usia Nasional, Sekda: Lansia Mesti Tetap Semangat


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu