Follow Us :              

Teladani Rasullullah dalam Perbedaan Pandangan

  27 June 2019  |   08:00:00  |   dibaca : 597 
Kategori :
Bagikan :


Teladani Rasullullah dalam Perbedaan Pandangan

27 June 2019 | 08:00:00 | dibaca : 597
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG – Pemilihan presiden (pilpres) sudah dilewati lebih dari dua bulan lalu. Namun, kerenggangan di tengah masyarakat karena perbedaan pilihan, belum pulih sepenuhnya. Penasihat organisasi Dharma Wanita Persatuan, Nawal Nur Arafah Yasin mengajak segenap anggota Dharma Wanita Persatuan untuk menciptakan keharmonisan dalam keluarga.

Saat menghadiri Halalbihalal Keluarga Besar Dharma Wanita Persatuan, Kamis (27/6/2019) di Gedung Dharma Wanita, istri Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen itu berpesan, agar anggota Dharma Wanita menciptakan keharmonisan keluarga dengan menjunjung akhlakul karimah. Sebab, akhlakul karimah  menjadi benteng moral bagi anggota keluarga dalam menghadapi perkembangan zaman.

Terlebih, canggihnya teknologi komunikasi sekarang, menjadi media yang mudah dimanfaatkan siapa saja, untuk menyampaikan ide atau merespon suatu informasi. Seringkali, ide atau respon atas suatu informasi itu disampaikan dengan tidak beretika.

Peristiwa yang dialami Nabi Muhammad SAW, kata Nawal, hendaknya bisa menjadi teladan. Salah satunya saat Rasullulah bersama sahabatnya sedang duduk di masjid. Mereka dikejutkan dengan orang asing berkebangsaan Badui yang buang air kecil di pojokan masjid. Sahabat-sahabat Rasul sudah siap menghardiknya karena telah mengotori kesucian masjid. Namun, Rasulullah tetap tenang dan melarang sahabat-sahabatnya memarahi orang Badui itu. Rasul justru memberi nasihat bijak kepada si Badui tentang fungsi dan etika memperlakukan masjid.

“Rasul meminta sahabatnya mengambil seember air untuk membersihkannya. 'Berdirilah, ambilkan seember air dan guyurlah air kencing tersebut.' Para sahabat kemudian bangkit dan melaksanakan perintah ini,” jelasnya.

Cerita tersebut menggambarkan bagaimana Rasullulah mendidik para sahabatnya, di mana Rasulullah tidak mengejek sahabatnya yang melakukan kesalahan dalam menerapkan ajaran syariat. Sehingga, menyikapi perbedaan pandangan itu sebenarnya bisa dilakukan dengan cara-cara yang halus.

“Maka seharusnya kita ambil pelajaran disini. Jangan sampai perbedaan pandangan menimbulkan kerugian. Karena itu kami imbau supaya Jateng ayem, tentrem, gayeng, mangga ibu-ibu selalu menciptakan keluarga harmonis dengan menjunjung akhlakul karimah dan budi pekerti yang baik,” ajaknya.

 

Baca juga : Hadiri Haul KH Shonhaji Abdullah, Gus Yasin Ajak Masyarakat Buang Sifat Dendam


Bagikan :

SEMARANG – Pemilihan presiden (pilpres) sudah dilewati lebih dari dua bulan lalu. Namun, kerenggangan di tengah masyarakat karena perbedaan pilihan, belum pulih sepenuhnya. Penasihat organisasi Dharma Wanita Persatuan, Nawal Nur Arafah Yasin mengajak segenap anggota Dharma Wanita Persatuan untuk menciptakan keharmonisan dalam keluarga.

Saat menghadiri Halalbihalal Keluarga Besar Dharma Wanita Persatuan, Kamis (27/6/2019) di Gedung Dharma Wanita, istri Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen itu berpesan, agar anggota Dharma Wanita menciptakan keharmonisan keluarga dengan menjunjung akhlakul karimah. Sebab, akhlakul karimah  menjadi benteng moral bagi anggota keluarga dalam menghadapi perkembangan zaman.

Terlebih, canggihnya teknologi komunikasi sekarang, menjadi media yang mudah dimanfaatkan siapa saja, untuk menyampaikan ide atau merespon suatu informasi. Seringkali, ide atau respon atas suatu informasi itu disampaikan dengan tidak beretika.

Peristiwa yang dialami Nabi Muhammad SAW, kata Nawal, hendaknya bisa menjadi teladan. Salah satunya saat Rasullulah bersama sahabatnya sedang duduk di masjid. Mereka dikejutkan dengan orang asing berkebangsaan Badui yang buang air kecil di pojokan masjid. Sahabat-sahabat Rasul sudah siap menghardiknya karena telah mengotori kesucian masjid. Namun, Rasulullah tetap tenang dan melarang sahabat-sahabatnya memarahi orang Badui itu. Rasul justru memberi nasihat bijak kepada si Badui tentang fungsi dan etika memperlakukan masjid.

“Rasul meminta sahabatnya mengambil seember air untuk membersihkannya. 'Berdirilah, ambilkan seember air dan guyurlah air kencing tersebut.' Para sahabat kemudian bangkit dan melaksanakan perintah ini,” jelasnya.

Cerita tersebut menggambarkan bagaimana Rasullulah mendidik para sahabatnya, di mana Rasulullah tidak mengejek sahabatnya yang melakukan kesalahan dalam menerapkan ajaran syariat. Sehingga, menyikapi perbedaan pandangan itu sebenarnya bisa dilakukan dengan cara-cara yang halus.

“Maka seharusnya kita ambil pelajaran disini. Jangan sampai perbedaan pandangan menimbulkan kerugian. Karena itu kami imbau supaya Jateng ayem, tentrem, gayeng, mangga ibu-ibu selalu menciptakan keluarga harmonis dengan menjunjung akhlakul karimah dan budi pekerti yang baik,” ajaknya.

 

Baca juga : Hadiri Haul KH Shonhaji Abdullah, Gus Yasin Ajak Masyarakat Buang Sifat Dendam


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu