Follow Us :              

Antisipasi Jalan Rusak Akibat Bencana, Pemprov Jateng Kerahkan Tim Pemantau Jalan

  18 October 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 591 
Kategori :
Bagikan :


Antisipasi Jalan Rusak Akibat Bencana, Pemprov Jateng Kerahkan Tim Pemantau Jalan

18 October 2022 | 10:00:00 | dibaca : 591
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG - Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Provinsi Jawa Tengah bersiaga penuh  mengantisipasi kerusakan jalan provinsi. Hal ini dilakukan karena tingginya intensitas hujan beberapa waktu terakhir di berbagai daerah yang rawan menimbulkan kerusakan atau tertimbun akibat longsor. 

Kepala DPUBMCK Jawa Tengah Hanung Triyono mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi akan adanya berbagai kemungkinan kerusakan jalan provinsi pada saat musim hujan ini. "Biasa saja, tetap kerja karena di lapangan sudah tertata baik kerjanya. Kelompok masyarakatnya juga sudah jalan. Hanya kita tingkatkan kewaspadaan," kata Hanung melalui sambungan telepon, Selasa (18/10/2022). 

Menurutnya, beberapa hal yang disiapkan DPUBMCK Jateng antara lain menyiapkan sumber daya manusia. Dalam hal ini, adalah masyarakat Bina Marga yang selalu siaga di setiap wilayah. Mereka selalu siap karena melakukan pantauan rutin di wilayah kerjanya masing-masing. 

Termasuk adanya tim  yang selalu siaga dan melaksanakan patroli jalan. Mereka bertugas memetakan dan memantau jalan provinsi yang rawan longsor maupun rawan tertimbun longsoran saat musim hujan. "Tim pemantau selalu siaga. Tim pemantau itu yang survei jalan," terangnya. 

Hanung menyebut tim pantau berkeliling di jalan-jalan yang menjadi kewenangan Pemprov Jateng. Selain itu, sejumlah peralatan juga disiagakan (stand by) terutama alat-alat berat. Kesiapan alat berat itu bertujuan untuk menangani jika sewaktu-waktu dibutuhkan akibat terjadi bencana. 

Tidak hanya itu, DPUBMCK Jawa Tengah juga telah menyiapkan material seperti bronjong untuk longsor, serta material alam seperti tanah bila nanti dibutuhkan penanganan urug. 

"Disiapkan di masing-masing balai. Kita punya titik-titik rawan bencana yang kita waspadai dan juga balai-balai yang punya ruas jalan yang sering terjadi bencana," jelasnya. 

Tercatat, ada beberapa Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) yang tersebar di seluruh wilayah Jateng yaitu di Cilacap, Purwodadi, Pekalongan, Wonosobo, Magelang, dan Tegal. 

Adapun dimusim hujan seperti sekarang, lanjut Hanung, potensi bencana alam yang bisa merusak jalan provinsi adalah banjir dan tanah longsor. Potensi bencana tersebut saat ini menjadi perhatian sebagai bentuk antisipasi bila sewaktu-waktu terjadi kerusakan jalan provinsi. 

Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Jawa Tengah juga telah menyiapkan diri termasuk menyiagakan alat yang dimiliki. Seperti, enam unit mobile pump (pompa air bergerak) ditambah empat kereta pompa air, plus 27 pompa air portabel. Selain itu, ada 11 unit ekskavator yang siap bergerak, dua unit buldozer, mini ekskavator, dump truck dan lima vibro roller. 

Adapula logistik yang terkait sumber daya air seperti 102.445 lembar kantong pasir. Sementara untuk logistik seperti geobag, kawat bronjong dan sejenisnya dimiliki oleh lima BBWS yang tersebar mulai dari Cimanuk-Cisanggarung, Pemali-Juana, Bengawan Solo, Serayu-Opak dan Citanduy. 

Selain itu, kantor BBWS di lima wilayah juga memiliki berbagai peralatan yang siap digerakkan ke wilayah ketika terjadi bencana.


Bagikan :

SEMARANG - Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Provinsi Jawa Tengah bersiaga penuh  mengantisipasi kerusakan jalan provinsi. Hal ini dilakukan karena tingginya intensitas hujan beberapa waktu terakhir di berbagai daerah yang rawan menimbulkan kerusakan atau tertimbun akibat longsor. 

Kepala DPUBMCK Jawa Tengah Hanung Triyono mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi akan adanya berbagai kemungkinan kerusakan jalan provinsi pada saat musim hujan ini. "Biasa saja, tetap kerja karena di lapangan sudah tertata baik kerjanya. Kelompok masyarakatnya juga sudah jalan. Hanya kita tingkatkan kewaspadaan," kata Hanung melalui sambungan telepon, Selasa (18/10/2022). 

Menurutnya, beberapa hal yang disiapkan DPUBMCK Jateng antara lain menyiapkan sumber daya manusia. Dalam hal ini, adalah masyarakat Bina Marga yang selalu siaga di setiap wilayah. Mereka selalu siap karena melakukan pantauan rutin di wilayah kerjanya masing-masing. 

Termasuk adanya tim  yang selalu siaga dan melaksanakan patroli jalan. Mereka bertugas memetakan dan memantau jalan provinsi yang rawan longsor maupun rawan tertimbun longsoran saat musim hujan. "Tim pemantau selalu siaga. Tim pemantau itu yang survei jalan," terangnya. 

Hanung menyebut tim pantau berkeliling di jalan-jalan yang menjadi kewenangan Pemprov Jateng. Selain itu, sejumlah peralatan juga disiagakan (stand by) terutama alat-alat berat. Kesiapan alat berat itu bertujuan untuk menangani jika sewaktu-waktu dibutuhkan akibat terjadi bencana. 

Tidak hanya itu, DPUBMCK Jawa Tengah juga telah menyiapkan material seperti bronjong untuk longsor, serta material alam seperti tanah bila nanti dibutuhkan penanganan urug. 

"Disiapkan di masing-masing balai. Kita punya titik-titik rawan bencana yang kita waspadai dan juga balai-balai yang punya ruas jalan yang sering terjadi bencana," jelasnya. 

Tercatat, ada beberapa Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) yang tersebar di seluruh wilayah Jateng yaitu di Cilacap, Purwodadi, Pekalongan, Wonosobo, Magelang, dan Tegal. 

Adapun dimusim hujan seperti sekarang, lanjut Hanung, potensi bencana alam yang bisa merusak jalan provinsi adalah banjir dan tanah longsor. Potensi bencana tersebut saat ini menjadi perhatian sebagai bentuk antisipasi bila sewaktu-waktu terjadi kerusakan jalan provinsi. 

Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Jawa Tengah juga telah menyiapkan diri termasuk menyiagakan alat yang dimiliki. Seperti, enam unit mobile pump (pompa air bergerak) ditambah empat kereta pompa air, plus 27 pompa air portabel. Selain itu, ada 11 unit ekskavator yang siap bergerak, dua unit buldozer, mini ekskavator, dump truck dan lima vibro roller. 

Adapula logistik yang terkait sumber daya air seperti 102.445 lembar kantong pasir. Sementara untuk logistik seperti geobag, kawat bronjong dan sejenisnya dimiliki oleh lima BBWS yang tersebar mulai dari Cimanuk-Cisanggarung, Pemali-Juana, Bengawan Solo, Serayu-Opak dan Citanduy. 

Selain itu, kantor BBWS di lima wilayah juga memiliki berbagai peralatan yang siap digerakkan ke wilayah ketika terjadi bencana.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu