Foto : Istimewa (Humas Jateng)
Foto : Istimewa (Humas Jateng)
TEGAL - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dikagetkan oleh Gibran yang buka usaha kue di Kabupaten Tegal. Yang lebih mengejutkan Ganjar, ternyata anak dari lulusan Sarjana Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengaku telah mengikuti pelatihan dari Dinas Koperasi dan UMKM Jateng.
Gibran merupakan satu dari sekian wirausahawan yang hadir di acara penyerahan bantuan Pemprov Jateng untuk Kabupaten Tegal di Pendopo Rumah Dinas Bupati Tegal, Kamis (11/4/2019).
Bermula saat memberikan sambutan pada acara tersebut, Ganjar melihat para pelaku UKM membawa berbagai produk. Mulai dari rengginang, keripik, kerupuk sampai kue dan roti. Ganjar pun mencomot satu bungkus produk kue dan memamerkan kemasannya. Ganjar lantas kaget setelah mengetahui nama pemilik produk itu.
"Ini kemasan kuenya juga menarik. Satu kemasan ini berapa harganya? Oh iya, produk ini milik siapa?" tanya Ganjar. "Milik Gibran, Pak," kata para pelaku UKM yang hadir. "Lho, Gibran buka usaha kue di Tegal? Mana orangnya?" tanya Ganjar lagi.
Seorang lelaki berbaju putih kemudian maju mendekati Ganjar. "Kamu Gibran? Wah tak bilangin bapakmu nanti. Buka usaha roti di sini tidak bilang-bilang," kata Ganjar yang membuat hadirin tertawa.
"Bapakmu siapa?" tanya Ganjar. "Bapak saya lulusan Sarjana Kehutanan UGM, Pak," jawab Gibran yang membuat Ganjar semakin penasaran.
"Bukan Jokowi, to?" Kata Ganjar yang membuat Gibran dan hadirin tertawa lepas. "Bukan, Pak," kata pemilik nama lengkap Gibran Patranala itu.
Setelah tawa hadirin mereda, Ganjar kemudian menanyakan perjalanan bisnis kue yang Gibran jalani. Kepada Ganjar, Gibran, 28, berkisah bahwa dia tak mau menggantungkan nasib hanya pada orangtuanya. Terlebih, orangtuanya memang menanamkan pemahaman agar Gibran menjalani kehidupan sebagai wirausahawan. Gibran mengaku harus memutar otak usaha apa yang cocok untuk anak seorang lulusan Sarjana Kehutanan. Akhirnya, dia memutuskan menjual kue.
"Saya binaan dari Dinas Koperasi dan UMKM Jateng, Pak. Beberapa kali ikut pelatihan. Dulu kue ini kemasannya hanya dari kardus, tapi setelah ikut pelatihan, saya diajari agar kemasannya diperbaiki," kata Gibran, yang bermukim di Dermasandi RT 20 RW 4 Pangkah, Kabupaten Tegal itu.
Setelah mengubah kemasan dari kardus ke cup, harga produknya kemudian melonjak drastis. "Dulu produk ini hanya dikemas kardus, harganya Rp12 ribu isinya empat. Tapi setelah mengubah kemasan, harganya jadi Rp10 ribu isinya dua," katanya.
Mendengar pengalaman bisnis Gibran, Ganjar berpendapat bahwa kreativitas pelaku UKM sangat dibutuhkan untuk menaikkan derajat usahanya. Selain inovasi pada cara olahan, inovasi juga harus menyasar pada kemasan.
Pada kesempatan itu, Ganjar meminta pada para pelaku UKM agar tidak canggung memberi usulan atau program pada pemerintah terkait pengembangan usaha. Khususnya di Kabupaten Tegal, yang memang banyak memilikj produk-produk inovatif.
"Anggaran dari provinsi dan kabupaten ya untuk seperti ini, buat panjenengan. Karena panjenengan ndorone (tuannya). Kalau panjenengan butuh apa, langsung bilang. Kalau kreatif seperti ini masyarakatnya sejahtera," kata Ganjar.
Baca juga : Ganjar Promosikan Produk UKM Jateng ke Turki dan Rusia
TEGAL - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dikagetkan oleh Gibran yang buka usaha kue di Kabupaten Tegal. Yang lebih mengejutkan Ganjar, ternyata anak dari lulusan Sarjana Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengaku telah mengikuti pelatihan dari Dinas Koperasi dan UMKM Jateng.
Gibran merupakan satu dari sekian wirausahawan yang hadir di acara penyerahan bantuan Pemprov Jateng untuk Kabupaten Tegal di Pendopo Rumah Dinas Bupati Tegal, Kamis (11/4/2019).
Bermula saat memberikan sambutan pada acara tersebut, Ganjar melihat para pelaku UKM membawa berbagai produk. Mulai dari rengginang, keripik, kerupuk sampai kue dan roti. Ganjar pun mencomot satu bungkus produk kue dan memamerkan kemasannya. Ganjar lantas kaget setelah mengetahui nama pemilik produk itu.
"Ini kemasan kuenya juga menarik. Satu kemasan ini berapa harganya? Oh iya, produk ini milik siapa?" tanya Ganjar. "Milik Gibran, Pak," kata para pelaku UKM yang hadir. "Lho, Gibran buka usaha kue di Tegal? Mana orangnya?" tanya Ganjar lagi.
Seorang lelaki berbaju putih kemudian maju mendekati Ganjar. "Kamu Gibran? Wah tak bilangin bapakmu nanti. Buka usaha roti di sini tidak bilang-bilang," kata Ganjar yang membuat hadirin tertawa.
"Bapakmu siapa?" tanya Ganjar. "Bapak saya lulusan Sarjana Kehutanan UGM, Pak," jawab Gibran yang membuat Ganjar semakin penasaran.
"Bukan Jokowi, to?" Kata Ganjar yang membuat Gibran dan hadirin tertawa lepas. "Bukan, Pak," kata pemilik nama lengkap Gibran Patranala itu.
Setelah tawa hadirin mereda, Ganjar kemudian menanyakan perjalanan bisnis kue yang Gibran jalani. Kepada Ganjar, Gibran, 28, berkisah bahwa dia tak mau menggantungkan nasib hanya pada orangtuanya. Terlebih, orangtuanya memang menanamkan pemahaman agar Gibran menjalani kehidupan sebagai wirausahawan. Gibran mengaku harus memutar otak usaha apa yang cocok untuk anak seorang lulusan Sarjana Kehutanan. Akhirnya, dia memutuskan menjual kue.
"Saya binaan dari Dinas Koperasi dan UMKM Jateng, Pak. Beberapa kali ikut pelatihan. Dulu kue ini kemasannya hanya dari kardus, tapi setelah ikut pelatihan, saya diajari agar kemasannya diperbaiki," kata Gibran, yang bermukim di Dermasandi RT 20 RW 4 Pangkah, Kabupaten Tegal itu.
Setelah mengubah kemasan dari kardus ke cup, harga produknya kemudian melonjak drastis. "Dulu produk ini hanya dikemas kardus, harganya Rp12 ribu isinya empat. Tapi setelah mengubah kemasan, harganya jadi Rp10 ribu isinya dua," katanya.
Mendengar pengalaman bisnis Gibran, Ganjar berpendapat bahwa kreativitas pelaku UKM sangat dibutuhkan untuk menaikkan derajat usahanya. Selain inovasi pada cara olahan, inovasi juga harus menyasar pada kemasan.
Pada kesempatan itu, Ganjar meminta pada para pelaku UKM agar tidak canggung memberi usulan atau program pada pemerintah terkait pengembangan usaha. Khususnya di Kabupaten Tegal, yang memang banyak memilikj produk-produk inovatif.
"Anggaran dari provinsi dan kabupaten ya untuk seperti ini, buat panjenengan. Karena panjenengan ndorone (tuannya). Kalau panjenengan butuh apa, langsung bilang. Kalau kreatif seperti ini masyarakatnya sejahtera," kata Ganjar.
Baca juga : Ganjar Promosikan Produk UKM Jateng ke Turki dan Rusia
Berita Terbaru